Yang paling penting dalam hidup ini

Karena miskinnya ilmu, terkadang kita lupa memaknai hidup ini, apa sebetulnya yang paling penting dan prioritas yang mesti kita lakukan dalam melangkah keseharian, pekanan, bulan dan tahun berganti.
Memperbarui iman selalu wajib kita lakukan, artinya kwalitas dan kwantitas ibadah semakin meningkat, jangan lemah dalam menghadapi godaan setan, karena setan cenderung senang jika kita bersantai ria dan menunda nunda ketaatan.
Menjaga sholat lima waktu dan diawal waktu sesuatu yang wajib dengan berjamaah dimasjid khusus laki laki, sholat sunnah jangan ketinggalan baik yang mengiringi sholat wajib dan witir, tilawah Quran walau sehari cuma satu ayat lebih istimewa jika satu juz istiqomah, menebar amal kebaikan kepada siapa saja, sedekah seribu sehari rutin, bersabar disetiap kesulitan, kesemua ini amal amal sederhana tapi berdampak luar biasa terhadap keberkahan hidup.
Termasuk menghindari yang sia sia baik ucapan maupun perbuatan walaupun seolah baik, karena itu dapat berdampak kepada ke istiqomahan amalan rutin.

Kedudukan paling utama dari nilai amal keseharian adalah sholat lima waktu, sholat adalah sebaik-baik amalan setelah dua kalimat syahadat.

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَىُّ الْعَمَلِ أَفْضَلُ قَالَ « الصَّلاَةُ لِوَقْتِهَا ». قَالَ قُلْتُ ثُمَّ أَىٌّ قَالَ « بِرُّ الْوَالِدَيْنِ ». قَالَ قُلْتُ ثُمَّ أَىٌّ قَالَ « الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ ».

Dari ‘Abdullah bin Mas’ud, ia berkata, “Aku pernah bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, amalan apakah yang paling afdhol?” Jawab beliau, “Sholat pada waktunya.” Lalu aku bertanya lagi, “Terus apa?” “Berbakti pada orang tua“, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. “Lalu apa lagi”, aku bertanya kembali. “Jihad di jalan Allah“, jawab beliau. (HR. Bukhari no. 7534 dan Muslim no. 85)

Ternyata sholat menjadi amalan yang paling utama kedudukannya dibandingkan berbakti kepada orang tua dan jihad dijalan Allah, maka janganlah kita anggap remeh apalagi menyia nyiakan urusan sholat.
Sholat juga adalah cahaya di dunia dan akhirat, Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ حَافَظَ عَلَيْهَا كَانَتْ لَهُ نُوراً وَبُرْهَاناً وَنَجَاةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمَنْ لَمْ يُحَافِظْ عَلَيْهَا لَمْ يَكُنْ لَهُ نُورٌ وَلاَ بُرْهَانٌ وَلاَ نَجَاةٌ وَكَانَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ قَارُونَ وَفِرْعَوْنَ وَهَامَانَ وَأُبَىِّ بْنِ خَلَفٍ

“Siapa yang menjaga sholat lima waktu, baginya cahaya, bukti dan keselamatan pada hari kiamat. Siapa yang tidak menjaganya, maka ia tidak mendapatkan cahaya, bukti, dan juga tidak mendapat keselamatan. Pada hari kiamat, ia akan bersama Qorun, Fir’aun, Haman, dan Ubay bin Kholaf.” (HR. Ahmad 2: 169. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).

Orang yang mengerjakan sholat berarti menjalankan perintah Allah Ta’ala, maka ia pantas mendapatkan cinta dan keridhoanNya.
Allah Ta’ala berfirman:

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

“Katakanlah (Muhammad), Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.”
(QS. Ali ‘Imran 3: Ayat 31)

Bagaimana tidak bahagia jika seseorang sudah Allah Ta’ala cintai kemudian diampuni segala dosa dosanya, pastilah hidayah dan keberkahan akan meliputi diri dan keluarganya.

Nasehat berharga, Jangan tinggalkan Sholatmu!, apapun kondisinya.
Amirul Mukminin, Umar bin Al Khoththob –radhiyallahu ‘anhu- mengatakan, “Sesungguhnya di antara perkara terpenting bagi kalian adalah sholat. Barangsiapa menjaga sholat, berarti dia telah menjaga agama. Barangsiapa yang menyia-nyiakannya, maka untuk amalan lainnya akan lebih disia-siakan lagi. Tidak ada bagian dalam Islam, bagi orang yang meninggalkan sholat.“

Imam Ahmad –rahimahullah- juga mengatakan perkataan yang serupa, “Setiap orang yang meremehkan perkara sholat, berarti telah meremehkan agama. Seseorang memiliki bagian dalam Islam sebanding dengan penjagaannya terhadap sholat lima waktu. Seseorang yang dikatakan semangat dalam Islam adalah orang yang betul-betul memperhatikan sholat lima waktu. Kenalilah dirimu, wahai hamba Allah. Waspadalah! Janganlah engkau menemui Allah, sedangkan engkau tidak memiliki bagian dalam Islam. Kadar Islam dalam hatimu, sesuai dengan kadar sholat dalam hatimu.“
Wallahu a’lam

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *